Jumat, 11 Januari 2013

Test Sidik Jari Menggunakan DMI (Dermatoglyphic Multiple Intellegence)

Test Sidik Jari Menggunakan DMI (Dermatoglyphic Multiple Intellegence)

Penyusun :

-          Agustiana Ayuprasati             (15509158)
-          Anna Soraya                           (15509478)
-          Annisa Kurnia Yasmin            (10509712)
-          Aprilia Maharani                     (14509412)
-          Aurina S. Garini                      (10509201)
-          Astrid Wahyuni                      (14509585)
-          Azwida Faqih                         (13509016)
-          Briggita Septiani                     (10508041)
-          Wendy Zulkifly                      (10508232)

Dosen : Dr. Asep Juarna

Kelas : 4 Pa 02        

SISTEM INFORMASI

 

Analisis Cara Mengetahui Bakat Dengan Sidik Jari


Video dan artikel yang terlampir adalah tentang penerapan ilmu kognitif sains. Dalam video tersebut menginformasikan bahwa untuk mendeteksi bakat seseorang yang tidak bersifat kasat mata dapat dideteksi dengan mesin digital. Alat tersebut disebut dengan Dermatoglyphic Multiple Intellegence (DMI) assessment. Dengan alat ini, seseorang yang ingin mengetahui bakatnya tidak perlu membutuhkan waktu lama seperti yang biasa di lakukan pada tes-bakat manual psikologi lainnya. Selain itu, alat tes ini juga memiliki keakuratan yang cukup tinggi. Dapat digunakan oleh balita hingga dewasa dan lanjut usia, serta masih banyak lagi kelebihan lainnya.
Hal ini memberi manfaat besar terhadap understanding human decision making, yakni untuk membantu manusia membuat keputusan. Dalam hal ini, misalnya dapat membantu orangtua yang sedang bingung untuk menyalurkan potensi anaknya ke suatu bidang. Atau memberikan metode belajar yang tepat untuk anaknya agar anaknya dapat sukses mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Perkembangan kemajuan teknologi informasi ini tidak terlepas dari peran ilmu psikologi terapan, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan kognitif dan sains. Seperti yang dinyatakan dalam salah satu definisi, bahwa:
Kognitif sains merupakan studi interdisipliner dari pikiran dan kecerdasan, yang meliputi filsafat, psikologi, kecerdasan buatan (bagaimana membuat mesin), neurologi, linguistic, dan antropologi.
Oleh karena kognitif sains merupakan studi interdisipliner, sehingga ia mampu menggabungkan psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan dengan ilmu-ilmu lain seperti teknologi informasi, hinggga menghasilkan ilmu baru yang disebut sebagai psikologi terapan. Dan dengan psikologi terapan, manusia dapat menciptakan suatu alat atau system seperti pada alat pendeteksi bakat melalui test fingerprint ini.

Desain Cara Mengetahui Bakat Dengan Sidik Jari


Setiap orang merupakan individu yang unik dan juga bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk menemukan tujuan hidup masing-masing. Tentu penting mengenali bakat kita adalah untuk mencapai prestasi dalam hidup kita dengan apa yang kita punya di dalam diri kita. Karena bakat adalah unsur dasar potensi dalam diri untuk mewujudkan sebuah prestasi yang tentunya sangat penting.
Kini, kita sudah bisa melibatkan teknologi dalam mendeteksi bakat. Teknologi ini dikenal dengan Dermatoglyphic Multiple Intellegence (DMI) assessment. Dengan teknologi ini, seseorang tidak perlu lagi dihadapkan pada serangkaian tes dan wawancara, serta tidak tergantung pada kondisi psikologis orang tersebut. Akurasinya bisa mencapai 90-95 %.
Dalam situs DMI dituliskan bahwa DMI merupakan suatu metode untuk mengenali bakat / potensi otak kanan dan otak kiri serta mengenali potensi kecerdasan. Metode DMI ini ditemukan teorinya oleh Bapak Howard Gardner. Namun, aplikasi MI di dalam kelas pembelajaran adalah Bapak Thomas Armstrong. Tetapi, DMI ini dikembangkan oleh warga negara Singapura Mr. Eric Lim Choo Siang dan Mr. John Choo.
DMI merupakan salah satu alternatif pencarian bakat yang berbasis teknologi terkini melalui sidik jari seseorang. Sidik jari setiap orang akan berbeda, sebagaimana bakat yang berbeda-beda di setiap orang. DMI merupakan suatu system yang mampu mengidentifikasi potensi bawaan yang dengan teori genetika yang diturunkan. Berdasarkan penelitian selama beberapa dekade, ilmuwan telah menemukan bahwa sidik jari kita merupakan implikasi dari perkembangan antara sidik jari dengan otak manusia.
Roger W.Sperry, peraih nobel dibidang ilmu pengetahuan, menemukan bahwa otak berhubungan dengan tangan. Otak kanan berhubungan dengan otak kiri, sedangkan otak kiri berhurhubungan dengan tangan kanan. Antara keduanya juga mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri lebih mengarah ketatanan dan logika, sedangkan otak kanan lebih mengarah keabstraksi dan emosi.
Penemuan Sperry tersebur terus berkembang. Dalam perkembangannya ternyata bagian-bagian lebih detil diotak kiri dan kanan lebih berhubungan dengan jari-jari yang ada di tangan. Bahkan ada keselarasan tertentu dalam pembentukan bagian-bagian otak dengan pembentukan fingerprint (sidik jari) pada masing-masing jari. Saat bayi masih ada dalam kandungan berangkat dari sinilah pengukuran kecerdasan melalui fingerprint disusun. Fingerprint pada ibu jari berkorelasi dengan bagian otak prefrontal. Fingerprint pada telunjuk berkolerasi dengan bagian otak frontal. Fringerprint pada ibu jari tengah berkolerasi dengan bagian otak parietal. Fingerprint pada jari manis berhubungan dengan bagian otak temporal. Sedangkan, fingerprint pada kelingking berhubungan dengan bagian otak occipital.
Sistem ini mengenalkan mengenai prosentase dan potensi otak kanan-kiri, delapan kecerdasan majemuk, kepekaan belajar, modalitas belajar, karakter komunikasi belajar dan gaya manajemen kerja. Dengan adanya kemungkinan akan ribuan kombinasi , tes DMI ini mampu menunjukkan bagaimana cara terbaik yang harus diberikan/dilakukan untuk proses pendidikannya, pengembangan dirinya dan karir yang sebaiknya digeluti untuk mencapai kesuksesan.
Dalam pengembangan system ini, para ahli dermatoglyphics telah membuat profil-profil pola secara psikologis dan fisiologis pada lebih dari 500 ribu individu sejak tahun 1985 di Cina, Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia yang menghasilkan database sebagai studi perbandingan yang mampu membantu individu untuk memahami potensi dirinya.
Secara umum ada 3 pola sidik jari , busur ( arch) , sangkutan (loop) dan lingkaran ( whorl). Selebihnya adalah varian dan kombinasi yang kemudian menjadi bentuk tersendiri.




Sidik Jari Pola Arch.
Pola Arch bentuknya melengkung seperti busur panah ( Flat Arch) dan ada yang seperti mata anak panah (Tented Arch). Pola sidik jari Arch terbagi menjadi dua yaitu Flat Arch dan Tented Arch.
Orang dengan pola sidik jari Arch memiliki karakter
-          Mengikuti tradisi dengan sedikit pemikiran mandiri , Flat Arch
-          Senang mengungkapkan kedalam intelektual, Tented Arch. Sewaktu masih kanak-kanak anak berpola arch ini senang bertanya dengan " Mengapa ... "
-          Memiliki nilai tradisional dan akhlak yang tinggi
-          Mengalami kesulitan jika melihat sifat-sifat negatif ada pada diri mereka sendiri.

Menurut pendapat ahli fingerprint test jika pola Arch ini terdapat pada :
-          Pola Arch dijari telunjuk maka orang tersebut memiliki pandangan tradisional terhadap karier, ambisi dan kepemimpinan mereka sendiri. Mereka percaya harus bekerja keras untuk mendapatkan uang, menyimpannya dan menginvestasikannya untuk masa depan.
-          Pola Arch dijari tengah, maka orang tersebut memegang niilai-nilai tradisional mengenai pemikiran. Pendidikan adalah satu-satunya cara menuju sukses. Kegagalan mereka seperti dalam bidang penyalahgunaan obat dan memanipulasi orang lain.
-          Pola Arch dijari manis, maka orang tersebut memegang nilai tradisional yang berhubungan dengan emosi, misal laki-laki tidak boleh menangis.
-          Pola Arch di jari kelingking, maka orang tersebut memegang nilai tradisional yang mengenai komunikasi, agama dan seks. Mereka akan sungguh-sungguh mengikuti dogma, ajaran agama tertentu. Mereka akan sering bertanya " Mengapa ... " untuk mencari kebenaran.
-          Pola Arch di ibujari, maka orang tersebut memegang nilai tradisional dalam menerima nafsu dan keinginan. Bahkan setelah kepribadian berkembang, masih ada kecenderungan yang kuat kearah sikap-sikap dominasi. Kegagalan mereka adalah ketika mereka jatuh dan menjadi mangsa nafsu dan keinginan mereka sendiri.
-          Pola Arch di Telunjuk dan Jari Tengah, maka hal ini menunjukkan akal yang sangat dalam. Tapi kadang-kadang agak lambat menyerap konsep-konsep.

Analisa Sidik Jari



Analisa sidik jari adalah sebuah metode pengukuran dengan pemindaian (scanning) sidik jari anak untuk mengetahui gaya bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan potensi, motivasi, karakter, dan gaya belajar anak.

Dalam ilmu Dermatoglyphics (ilmu tentang analisa pola sidik jari) yang diawali oleh Guard Bidloo pada tahun 1685, menemukan bahwa sejak usia kandungan 13 minggu Pola sidik jari manusia telah terbentuk, dan akan lengkap diusia 24 minggu. Dalam kenyataannya pola sidik jari manusia tidak ada yang sama, kemungkinan kesamaannya adalah 1:64.000.000.000.

Secara Genetis sidik jari bersifat menetap dan spesifik pada proses perkembangan susunan syaraf pusat, sehingga memiliki korelasi yang menentukan struktur otak yang dominan yang kemudian diinterpretasikan secara psikologi untuk mengetahui kecendrungan BAKAT, KECERDASAN, KARAKTER, MOTIVASI, TEKANAN, TINGKAT KESETABILAN DIRI, DAN GAYA (BELAJAR, BERFIKIR, DAN BEKERJA) secara genetis.

Analisa sidik jari memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibadingkan dengan metode pengukuran lainnya (klaim akurasi 87%). Sehingga aplikasi penggunaan ilmu analisa sidik jari dalam kehidupan sangat luas. Salah satunya adalah pada proses intdentifikasi forensik dan keamanan. Proses analisa sidik jari simple, praktis, efesien, dan aplikatif. Bisa digunakan untuk segala usia segala kondisi dengan waktu yang relatif singkat.

Sidik jari keluar dari fleshes interior kulit. Bahkan kembar siam memiliki berbagai sidik jari. Loop adalah sidik jari yang paling umum. Telapak tangan 60% memiliki pola tersebut. Pola lainnya adalah whorls, Arches, dan aksidensi. Sarana penting sidik jari memeriksa menggunakan "Karakteristik Kelas" mereka. Jari kami tercakup dalam pori-pori kulit yang menghasilkan minyak dan keringat terdeteksi oleh bubuk sidik jari tua yang baik. Sidik jari tidak terdeteksi disebut sebagai "laten". Laser ini membantu dalam mendapatkan sidik jari dari tubuh manusia. Identifikasi penjahat adalah penggunaan paling umum dari sidik jari dan database komputer telah benar-benar membantu dalam tujuan ini.
 Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.


Sidik jari untuk identifikasi

Identifikasi sidik jari, dikenal dengan daktiloskopi adalah ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara mengamati garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan dan telapak kaki. Daktiloskopi berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang berarti jari jemari atau garis jari, dan scopein yang artinya mengamati atau meneliti. Kemudian dari pengertian itu timbul istilah dalam bahasa Inggris, dactyloscopy yang kita kenal menjadi ilmu sidik jari.

Sejarah Ilmu Sidik Jari di Indonesia

Ilmu sidik jari di Indonesia khususnya di kalangan kepolisian [harus dicek kebenarannya] dirintis oleh seorang desertir SS Nazi Jerman yang lari ke Belanda dan kemudian ditempatkan di Makassar oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai perwira polisi. Setiap taruna Akpol di Indonesia mengenal namanya sebagai perintis sidik jari di kalangan kepolisian Indonesia.

Fungsi sidik jari

Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari persis sama. Hal ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-19.
Sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.

Tes Bakat Sidik Jari DMI (fingerprint test DMI)
           
Dermatoglyphics Multiple Intelligence - Assessment (DMI) adalah ilmu / Metoda yang berbasis teknologi canggih (statistika & program komputer) guna membaca / mendeteksi PETA POTENSI DIRI melalui sidik jari (fingerprints).
Kegunaan utama dari DMI ini adalah sebagai berikut :
-          Merupakan salah satu alternatif pencarian bakat/potensi bawaan
-          Untuk memilih jurusan/pendidikan lanjutan yang sesuai dengan bakatnya/potensinya
-          Untuk penempatan/penugasan/mutasi/rotasi karyawan yang sesuai antara bakat dengan jabatannya
Untuk dapat memperoleh hasil tersebut, diperlukan sistematika kerja yang mampu mengolah data mentah menjadi suatu informasi berguna yang berbasis komputer.
Sistematika kerja dari finger print DMI adalah sebagai berikut:



1.      Mengumpulkan beberapa sampel (pola sidik jari) dari tokoh-tokoh berprestasi. Misalnya, seorang tokoh yang memiliki dominasi bakat di bidang musik memiliki pola sidik jari seperti apa? Seorang yang memiliki dominasi bakat di bidang musik, akan berbeda pola sidik jarinya terhadap orang yang memiliki bakat di bidang lainnya. Dan sebaliknya, jika ia memiliki kemiripan pola sidik jari, maka kemungkinan besar akan memiliki dominasi bakat di bidang yang sama.
2.      Melakukan penelitian terhadap sampel yang telah dikumpulkan sebagai bahan yang akan dijadikan dasar bagi system data tersebut. Ada 3 pola utama dalam pola sidik jari, yakni:



a.       Arch:
Bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah.
b.      Loop:
Bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik diantara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti kearah sisi semula.
c.       Whorl:
Yaitu sidik jari yang mempunyai dua delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pattern area yang berjalan di depan kedua delta. Whorl sendiri terbagi menjadi Plain Whorl, Central Pocket Loop Whorl. Double Loop Whorl dan Accidental Whorl.
3.      Setelah itu, untuk menetapkan system DMI assessment, diperlukan juga teori multiple intelegensi dari Howard Gardner yang akan menjadi acuan bagi pembenaran dari hasil kerjanya. Ada 8 macam multiple intelgency menurut Howard Gardner, yaitu:

4.      Kemudian untuk pengoperasiannya, tester (penguji) hanya mengambil data (sidik jari) dari individu yang akan di tes (testee). Data yang di ambil dari individu kemudian di olah kedalam server komputer. Selain memiliki nilai akurasi yang tinggi, hal ini juga yang menjadikan tes ini lebih efisien karena hemat waktu.



5.      Selanjutnya, alat ini dapat menghasilkan informasi (printout) yang rinci  dan efektif tentang analisa dan peta rekomendasi diri yang beberapa di antaranya sebagai berikut:
a.       Left Brain or Right Brain, yakni untuk mengetahui otak mana yan lebih mendominasi kita dalam bekerja.

b.      Diagram yang menunjukkan hasil analisis bakat dari tes fingerprint

c.       Understanding the Human Brain (untuk mengetahui sejauh mana kemampuan belajar)

d.      Communication character (untuk mengetahui karakter dalam berkomunikasi)

Rabu, 25 April 2012

Film Psikoterapi

SINOPSIS FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN


kisah nyata seorang gadis cilik bernama Gita Sesa Wanda Cantika yang biasa dipanggil Keke ini menggerakkan hati seorang penulis – Agnes Davonar – untuk mengangkat kisahnya ke dalam sebuah novel yang berjudul Surat Kecil untuk Tuhan.
Keke berusia 13 tahun dan hidupnya tampak sempurna, disayang oleh orang tua dan dua orang kakak lelakinya dalam kondisi keuangan keluarga yang berkecukupan, serta memiliki enam sahabat dekat yang kompak dan kekasih bernama Andy (Esa Sigit).
Namun ternyata berita sedih harus diterima Keke, ternyata ia mengidap penyakit yang disebut Rhabdomyosarcoma (kanker jaringan lunak) dan sudah berada di stadium 3. Keke adalah pasien pertama di Indonesia dan dokter menyatakan bahwa usianya tinggal beberapa bulan lagi. Tapi ayah Keke tak menyerah, Keke pun harus menjalani tindakan kemotrapi hampir selama setahun yang membuat rambut Keke rontok, kulit kering dan ia sering merasa perutnya mual. Keke tampak buruk sekali, kecantikannya hilang. Keke sering mimisan, sulit bernapas dan matanya memerah lalu berair dan lama kelamaan ada benjolan yang semakin hari semakin besar di bawah kelopak mata bagian kiri. Walau begitu, ia tetap ingin ikut ujian sekolah. Bu Megawati sampai memberinya peringkat sebagai ‘Siswi Teladan’.
Ketabahan dan kesabaran Keke mendapat hadiahnya, karena dokter akhirnya menyatakan Keke sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.  Namun entah mengapa, kanker kembali menyerang lebih parah setahun berikutny. Keke tahu ia makin lemah, tapi Keke tak ingin tampak kalah, dan ia berusaha selalu tegar dan gigih melawan penyakitnya demi keluarga yang dicintainya dan sahabat-sahabatnya yang setia.

Analisis
Saya menyukai film ini karena film ini mengajarkan bagaimana memotivasi diri kita dalam menjalani hidup dengan penuh keikhlasan. Ketegaran dan ketabahan yang ditunjukkan oleh si anak setelah mengetahui dirinya menderita kanker merupakan suatu proses penerimaan diri. Dia bertekad untuk tetap melanjutkan sekolahnya dengan keadaan sakit parah, kehilangan rambut dan muka yang tidak sempurna.

Rabu, 04 April 2012

Teknik Terapi


Teknik terapi menurut aliran Psikoanalisis

Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia dan metode psikoterapi.

Sumbangan utama psikoanalisis :
1.   kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bias diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia
2.      tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh factor tak sadar
3.      perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yg kuat thd kepribadian dimasa dewasa
4.     teori psikpanalisis menyediakan kerangka kerja yg berharga untuk memahami cara-cara yg di use oleh individu dalam mengatasi kecemasan
5.     terapi psikoanalisis telah memberikan cara2 mencari keterangan dari ketidaksadaran melalui analisis atas mimpi2

Konsep-konsep utama terapi psikoanalisis
1.      struktur kepribadian
a.       id
b.      ego
c.       super ego
2.      pandangan ttg sifat manusia
a.  pandangan freud ttg sifat manusia pd dasarnya pesimistik, deterministic, mekanistik dan reduksionistik
3.      kesadaran & ketidaksadaran
-          konsep ketaksadaran
a.       mimpi2 → merupakan representative simbolik dari kebutuhan2, hasrat2  konflik
b.      salah ucap / lupa → thd nama yg dikenal
c.       sugesti pascahipnotik
d.      bahan2 yg berasal dari teknik2 asosiasi bebas
e.       bahan2 yg berasal dari teknik proyektif
4.      Kecemasan
a.       Adalah suatu keadaan yg memotifasi kita untuk berbuat sesuatu
Fungsi → memperingatkan adanya ancaman bahaya
     3 macam kecemasan
a.       Kecemasan realistis
b.      Kecemasan neurotic
c.       Kecemasan moral
5.      Tujuan terapi Psikoanalisis
a.    Membentuk kembali struktur karakter individu dg jalan membuat kesadaran yg tak disadari didalam diri klien
b.      Focus pd uapaya mengalami kembali pengalaman masa anak2
6.      Fungsi & peran Terapis
a.     Terapis / analis membiarkan dirinya anonym serta hny berbagi sedikit perasaan & pengalaman shg klien memproyeksikan dirinya kepada teapis / analis
b.      Peran terapis
a.     Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hub personal dlm menangani kecemasan secara realistis
b.      Membangun hub kerja dg klien, dg byk mendengar & menafsirkan
c.       Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan2 klien
d.      Mendengarkan kesenjangan2 & pertentangan2 pd cerita klien
7.      Pengalaman klien dlm terapi
a.       Bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yg intensif & berjangka panjang
b.      Mengembangkan hub dg analis / terapis
c.       Mengalami krisis treatment
d.      Memperoleh pemahamn atas masa lampau klien yg tak disadari
e.       Mengembangkan resistensi2 untuk belajar lbh byk ttg diri sendiri
f.       Mengembangkan suatu hub transferensi yg tersingkap
g.      Memperdalam terapi
h.      Menangani resistensi2 & masalah yg terungkap
i.        Mengakhiri terapi
8.      Hub terapis & klien
a.       Hub dikonseptualkan dalam proses tranferensi yg menjadi inti Terapi Psikoanalisis
b.    Transferensi mendorong klien untuk mengalamatkan pd terapis “ urusan yg belum selesai” yg terdapat dalam hub klien dimasa lalu dg org yg berpengaruh
c.    Sejumlah perasaan klien timbul dari konflik2 seperti percaya lawan tak percaya, cinta lawan benci
d.      Transferensi terjadi pada saat klien membangkitkan kembali konflik masa dininya yg menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan & dendamnya
e.      Jika analis mengembangkan pandangan yg tidak selaras yg berasal dari konflik2 sendiri, mk akan terjadi kontra transferensi
      Bentuk kontratransferensi
→ perasaan tdk suka / keterikatan & keterlibatan yg berlebihan
Kontratransferensi dapat mengganngu kemajuan terapi

Teknik dasar terapi psikoanalisis
1. Asosiasi Bebas, merupakan teknik sentral dari psikoanalisis. Esensinya adalah bahwa klien melaju bersama pikirannya ataupun pendapat dengan jalan serta melaporkannya tanpa ada sensor. Asosiasi merupakan salah satu dari peralatan dasar sebagai pembuka pintu keinginan, khayalan, konflik, serta motivasi yng tidak disadari. (Corey, 1995; 174)
2. Interpretasi, terdiri dari apa yang oleh penganalisis dinaytakan, diterangkan, dan bahkan diajarkan kepada klien arti dari perilaku yang dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, penentangan dan hubungan teraupetik itu sendiri. Fungsinya adalah memberi peluang kepada ego untuk mengasimilasikan materi baru dan dan untuk memprcepat proses menguak materi diluar kesadaran selanjutnya (Corey, 1995; 174).
3. Analisis mimpi merupakan prosedur yang penting untuk bisa mengungkapkan materi tidak disadari dan untuk bisa memberi klien suatu wawasan ke dalam kawasan problem yang tak terselesaikan (Corey, 1995; 175)
4. analisis resistensi ditujukkan untuk menyadarkan klien terhadap alasan-alasan terjadinya resistensinya konselor meminta klien menafsirkan resistensi (Willis, 2004: 63).
5. analisis transferensi. Konselor mengusakan klien mengembangkan transferensinya agar terungkap neorosisnya terutama pada usia selama lima tahun pertama dalam hidupnya. Konselor menggunakan sifat0sifat netral, objektif, anonim, dan pasif agar agar terungkap transferensi tersebut (Willis, 2004: 63)

Teknik terapi menurut aliran Humanstik
Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama psokologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia. Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalisis ( Misiak dan Sexton, 2005 ).
Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu
  1. psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia
  2. psikologi humanistik menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia
  3. psikologi humanistik menawarkan metode yang lebih luasakan kaedah-kaeah yang lebih efektif dalam dalam pelaksanaan psikoterapi
Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu, psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia. Kedua, ia menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia. Ketiga, ia menawarkan metode yang lebih luas akan kaedah-kaedah yang lebih efektif dalam pelaksanaan psikoterapi.

Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi ahli terapi yang minimal. Gangguan psikologis yang diduga timbul jika proses pertumbuhan potensi dan aktualisasi diri terhalang oleh situasi atau oleh orang lain. Carl Rogers, yang mengembangkan psikoterapi yang berpusat pada klien (client-centered-therapy), percaya bahwa karakteristik ahli terapi yang penting untuk kemajuan dan eksplorasi-diri klien adalah empati, kehangatan, dan ketulusan.

Sumber