Jumat, 01 April 2011

Gambaran Kepribadian yang Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis dan Behavioristik

Pendekatan Psikoanalisa

Dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan. ngkan kepribadian adalah superego. Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat. Menurut Freud, superego mulai muncul pada sekitar usia lima.

Ada dua bagian superego :

  1. Yang ideal : mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.
  2. Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan.

Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.

Interaksi dari Ego, Id dan superego

Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan istilah kekuatan ego untuk merujuk pada ego kemampuan untuk berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.

Menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara id, ego, dan superego.

Pendekatan Behavioristik

Behavioristik

Behaviorisme adalah teori psikologi perkembangan manusia yang berpendapat bahwa manusia dapat dilatih, atau dikondisikan, untuk merespon dengan cara yang spesifik terhadap rangsangan tertentu dan yang diberi rangsangan yang benar, kepribadian dan perilaku individu, dan bahkan seluruh peradaban, dapat dikodifikasikan dan dikontrol. Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalism. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental.Manusia dipandang sebagai suatu sistem komplek yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai hukum. Tersusun baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreatifitas.

Tokoh :

John Watson (1878-1958)

Edward Lee Thorndike (1874-1949)

Ivan Petrovich Pavlov

PRINSIP DASAR BEHAVIORISME

  • Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
  • Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
  • Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
  • Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
  • Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
  • Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan.