Rabu, 25 April 2012

Film Psikoterapi

SINOPSIS FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN


kisah nyata seorang gadis cilik bernama Gita Sesa Wanda Cantika yang biasa dipanggil Keke ini menggerakkan hati seorang penulis – Agnes Davonar – untuk mengangkat kisahnya ke dalam sebuah novel yang berjudul Surat Kecil untuk Tuhan.
Keke berusia 13 tahun dan hidupnya tampak sempurna, disayang oleh orang tua dan dua orang kakak lelakinya dalam kondisi keuangan keluarga yang berkecukupan, serta memiliki enam sahabat dekat yang kompak dan kekasih bernama Andy (Esa Sigit).
Namun ternyata berita sedih harus diterima Keke, ternyata ia mengidap penyakit yang disebut Rhabdomyosarcoma (kanker jaringan lunak) dan sudah berada di stadium 3. Keke adalah pasien pertama di Indonesia dan dokter menyatakan bahwa usianya tinggal beberapa bulan lagi. Tapi ayah Keke tak menyerah, Keke pun harus menjalani tindakan kemotrapi hampir selama setahun yang membuat rambut Keke rontok, kulit kering dan ia sering merasa perutnya mual. Keke tampak buruk sekali, kecantikannya hilang. Keke sering mimisan, sulit bernapas dan matanya memerah lalu berair dan lama kelamaan ada benjolan yang semakin hari semakin besar di bawah kelopak mata bagian kiri. Walau begitu, ia tetap ingin ikut ujian sekolah. Bu Megawati sampai memberinya peringkat sebagai ‘Siswi Teladan’.
Ketabahan dan kesabaran Keke mendapat hadiahnya, karena dokter akhirnya menyatakan Keke sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.  Namun entah mengapa, kanker kembali menyerang lebih parah setahun berikutny. Keke tahu ia makin lemah, tapi Keke tak ingin tampak kalah, dan ia berusaha selalu tegar dan gigih melawan penyakitnya demi keluarga yang dicintainya dan sahabat-sahabatnya yang setia.

Analisis
Saya menyukai film ini karena film ini mengajarkan bagaimana memotivasi diri kita dalam menjalani hidup dengan penuh keikhlasan. Ketegaran dan ketabahan yang ditunjukkan oleh si anak setelah mengetahui dirinya menderita kanker merupakan suatu proses penerimaan diri. Dia bertekad untuk tetap melanjutkan sekolahnya dengan keadaan sakit parah, kehilangan rambut dan muka yang tidak sempurna.

Rabu, 04 April 2012

Teknik Terapi


Teknik terapi menurut aliran Psikoanalisis

Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia dan metode psikoterapi.

Sumbangan utama psikoanalisis :
1.   kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bias diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia
2.      tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh factor tak sadar
3.      perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yg kuat thd kepribadian dimasa dewasa
4.     teori psikpanalisis menyediakan kerangka kerja yg berharga untuk memahami cara-cara yg di use oleh individu dalam mengatasi kecemasan
5.     terapi psikoanalisis telah memberikan cara2 mencari keterangan dari ketidaksadaran melalui analisis atas mimpi2

Konsep-konsep utama terapi psikoanalisis
1.      struktur kepribadian
a.       id
b.      ego
c.       super ego
2.      pandangan ttg sifat manusia
a.  pandangan freud ttg sifat manusia pd dasarnya pesimistik, deterministic, mekanistik dan reduksionistik
3.      kesadaran & ketidaksadaran
-          konsep ketaksadaran
a.       mimpi2 → merupakan representative simbolik dari kebutuhan2, hasrat2  konflik
b.      salah ucap / lupa → thd nama yg dikenal
c.       sugesti pascahipnotik
d.      bahan2 yg berasal dari teknik2 asosiasi bebas
e.       bahan2 yg berasal dari teknik proyektif
4.      Kecemasan
a.       Adalah suatu keadaan yg memotifasi kita untuk berbuat sesuatu
Fungsi → memperingatkan adanya ancaman bahaya
     3 macam kecemasan
a.       Kecemasan realistis
b.      Kecemasan neurotic
c.       Kecemasan moral
5.      Tujuan terapi Psikoanalisis
a.    Membentuk kembali struktur karakter individu dg jalan membuat kesadaran yg tak disadari didalam diri klien
b.      Focus pd uapaya mengalami kembali pengalaman masa anak2
6.      Fungsi & peran Terapis
a.     Terapis / analis membiarkan dirinya anonym serta hny berbagi sedikit perasaan & pengalaman shg klien memproyeksikan dirinya kepada teapis / analis
b.      Peran terapis
a.     Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hub personal dlm menangani kecemasan secara realistis
b.      Membangun hub kerja dg klien, dg byk mendengar & menafsirkan
c.       Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan2 klien
d.      Mendengarkan kesenjangan2 & pertentangan2 pd cerita klien
7.      Pengalaman klien dlm terapi
a.       Bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yg intensif & berjangka panjang
b.      Mengembangkan hub dg analis / terapis
c.       Mengalami krisis treatment
d.      Memperoleh pemahamn atas masa lampau klien yg tak disadari
e.       Mengembangkan resistensi2 untuk belajar lbh byk ttg diri sendiri
f.       Mengembangkan suatu hub transferensi yg tersingkap
g.      Memperdalam terapi
h.      Menangani resistensi2 & masalah yg terungkap
i.        Mengakhiri terapi
8.      Hub terapis & klien
a.       Hub dikonseptualkan dalam proses tranferensi yg menjadi inti Terapi Psikoanalisis
b.    Transferensi mendorong klien untuk mengalamatkan pd terapis “ urusan yg belum selesai” yg terdapat dalam hub klien dimasa lalu dg org yg berpengaruh
c.    Sejumlah perasaan klien timbul dari konflik2 seperti percaya lawan tak percaya, cinta lawan benci
d.      Transferensi terjadi pada saat klien membangkitkan kembali konflik masa dininya yg menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan & dendamnya
e.      Jika analis mengembangkan pandangan yg tidak selaras yg berasal dari konflik2 sendiri, mk akan terjadi kontra transferensi
      Bentuk kontratransferensi
→ perasaan tdk suka / keterikatan & keterlibatan yg berlebihan
Kontratransferensi dapat mengganngu kemajuan terapi

Teknik dasar terapi psikoanalisis
1. Asosiasi Bebas, merupakan teknik sentral dari psikoanalisis. Esensinya adalah bahwa klien melaju bersama pikirannya ataupun pendapat dengan jalan serta melaporkannya tanpa ada sensor. Asosiasi merupakan salah satu dari peralatan dasar sebagai pembuka pintu keinginan, khayalan, konflik, serta motivasi yng tidak disadari. (Corey, 1995; 174)
2. Interpretasi, terdiri dari apa yang oleh penganalisis dinaytakan, diterangkan, dan bahkan diajarkan kepada klien arti dari perilaku yang dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, penentangan dan hubungan teraupetik itu sendiri. Fungsinya adalah memberi peluang kepada ego untuk mengasimilasikan materi baru dan dan untuk memprcepat proses menguak materi diluar kesadaran selanjutnya (Corey, 1995; 174).
3. Analisis mimpi merupakan prosedur yang penting untuk bisa mengungkapkan materi tidak disadari dan untuk bisa memberi klien suatu wawasan ke dalam kawasan problem yang tak terselesaikan (Corey, 1995; 175)
4. analisis resistensi ditujukkan untuk menyadarkan klien terhadap alasan-alasan terjadinya resistensinya konselor meminta klien menafsirkan resistensi (Willis, 2004: 63).
5. analisis transferensi. Konselor mengusakan klien mengembangkan transferensinya agar terungkap neorosisnya terutama pada usia selama lima tahun pertama dalam hidupnya. Konselor menggunakan sifat0sifat netral, objektif, anonim, dan pasif agar agar terungkap transferensi tersebut (Willis, 2004: 63)

Teknik terapi menurut aliran Humanstik
Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama psokologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia. Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalisis ( Misiak dan Sexton, 2005 ).
Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu
  1. psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia
  2. psikologi humanistik menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia
  3. psikologi humanistik menawarkan metode yang lebih luasakan kaedah-kaeah yang lebih efektif dalam dalam pelaksanaan psikoterapi
Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu, psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia. Kedua, ia menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia. Ketiga, ia menawarkan metode yang lebih luas akan kaedah-kaedah yang lebih efektif dalam pelaksanaan psikoterapi.

Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi ahli terapi yang minimal. Gangguan psikologis yang diduga timbul jika proses pertumbuhan potensi dan aktualisasi diri terhalang oleh situasi atau oleh orang lain. Carl Rogers, yang mengembangkan psikoterapi yang berpusat pada klien (client-centered-therapy), percaya bahwa karakteristik ahli terapi yang penting untuk kemajuan dan eksplorasi-diri klien adalah empati, kehangatan, dan ketulusan.

Sumber